Kisah Di Balik Vespa Leo Basuki Dan Sesal YLKI Sulut

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sulut menyesalkan sikap pemerintah daerah yang kurang merespon upaya yang dilakukan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero dalam mengkampanyekan konversi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik.

EDITOR: DEKY GERUH

Baca Komentar

Investigasi Konsumen

Jika hanya dilihat sekilas tanpa menyimak, gelaran Evebition (Electric Vehicle Exhibition) yang dilaksanakan Unit Induk Wilayah (UIW) Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (Sulutenggo) itu cuma acara biasa saja. Ada panggung lengkap dengan musik ditingkahi kelap-kelip sinar lampu, seperti layaknya suatu pertunjukan. Apalagi hajatan itu dilaksanakan di tempat terbuka dan penyelanggara maupun audiensnya hanya berpakaian santai, kaos dan jeans serta sneakers.

Padahal, itu adalah acara untuk memperkenalkan bagaimana hebatnya sebuah kendaraan yang tenaga penggeraknya sudah diubah menjadi listrik. Tidak banyak komponen yang mengalami perubahan. Hanya ada penambahan beberapa komponen, dan jadilah dia kendaraan listrik. Yang pemiliknya tak lagi kerepotan bila ada pengumuman kenaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM). Warga yang dilalui kendaraan ini pun, yang tak perlu merapatkan masker karena polusi udara yang ditimbulkan. Yang suara knalpotnya tak memekakkan telinga.

Ya, acara tersebut merupakan kampanye Konversi Kendaraan Listrik yang sengaja digelar UIW PLN Sulutenggo. Yang diundang, selain para pencinta motor yang berasal dari beberapa perkumpulan atau komunitas sepeda motor, juga para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Manado dan Tomohon. Serta tentunya , pemerintah daerah di wilayah Sulawesi Utara ini.

Eman Prijomo selaku EVP Perencanaan dan Pengendalian Regional Sulmapana, yang mewakili PLN Pusat mengaku bangga dengan even yang digelar ini, karena akan menambah jumlah orang yang akan paham dengan kegunaan konversi kendaraan listrik itu. “Indonesia ini kaya akan bahan dasar kendaraan listrik, Sulawesi dan Halmahera khususnya. Potensinya terbesar di dunia,” ujar Eman dalam sambutannya.

Saking bersemangatnya para petinggi PLN ini ingin memasyarakatkan petingnya konversi kendaraan listrik itu, sampai-sampai General Manager PLN UIW Sulutenggo, Leo Basuki, mengikhlaskan vespa kesayangannya jadi alat demo oleh tim Elders Company. “Ini vespa kesayangan saya sejak masih muda. Ada banyak kenangannya. Tapi, sekarang saya bangga karena dia bisa jadi pelopor untuk masa depan,” tutur Leo Basuki menjelang demo dilaksanakan. Hasilnya, tak lebih tiga jam, vespa kenangan itu sudah berubah menjadi motor listrik.

“Melalui kegiatan ini, PLN ingin mengedukasi masyarakat bahwa lsitrik itu tak melulu penerangan, setrika, kulkas, mesin cuci ataupun mengecars hp. Ada manfaat lain yang lebih besar dari listrik itu,” paparnya di sela-sela acara. Menurut Leo Basuki, kendaraan listrik merupakan moda transportasi masa depan, selain karena penggunaannya yang praktis, juga sangat ramah lingkungan karena tidak menyebabkan polusi udara maupun suara serta sangat hemat. “Perbandingannya sangat jauh antara bahan bakar minyak dengan jika menggunakan tenaga listrik,” tambahnya.

Dikatakan ketersediaan pasokan listrik, khususnya di wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tangah dan Gorontalo (Suluttenggo) yang menjadi wilayah kerja UIW, masih sangat mencukupi dalam memenuhi kebutuhan konversi ini. Leo Basuki menambahkan konversi ini merupakan langkah mempercepat transisi energi bersih, menekan impor dan subsidi bahan bakar minyak, serta menghemat devisa negara. “Kita juga menjadi makin mandiri dalam ketahanan energi, karena beralih dari energi berbasis impor ke domestik,” katanya.

Untuk mempetegas sekaligus mengkampanyekan kendaraan listrik ini, tambahnya, sepeda motor yang telah dionversi tersebut sengaja dipasang logo PLN bertuliskn “motor listrik “ dengan harapan akan lebih banyak masyarakat yang tahu dan mau beralih. “PLN akan terus menambah unit SPBKLU agar mempermudah para pemilik motor listrik mengisi daya, baik SPKLU fast charging dan ultra fast charging,” pungkasnya.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sulut menyesalkan sikap pemerintah daerah yang kurang merespon upaya yang dilakukan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero dalam mengkampanyekan konversi kendaraan konvensional menjadi kendaaraan listrik.

Di sisi lain, Ketua YLKI Sulut, Aldy Lumingkewas, menyayangkan minimnya kehadiran pemerintyah daerqah dalam acara yang diselenggarakan di kawasan Mega Mas, Senin (5//2022) sore. Dikatakan seharusnya pemerintah daerah menaruh minat besar dalam upaya mengalihkan penggunaan energy bahan bakar minyak ke listrik, karena hal ini selain membantu mengurangi emisi, juga akan sangat berdampak bagi upaya pemerintah dalam menghemat anggaran Negara. “Kalau untuk cari tahu saja sudah enggan, bagaimana mau menerapkan konversi ini di lingkungan pemerintahannya,” ujar Aldy Lumingkewas yang didampingi Bendahara YLKI Sulut, Steven Geoge.

Menurut dia, keterlibatan pemerintah daerah dalam terobosan ini, selain untuk menghemat anggaran dari sisi pengadaan kendaraan dinas, juga akan menjadi bagian dari upaya pemerintah mengalihkan penggunaan energi minyak ke energi listrik.

Sebelumnya, PLN mengusulkan agar dinas kementerian dan institusi negara menggunakan kendaraan listrik untuk mendorong ekosistem kendaraan listrik dan menciptakan pasar. Vice President Marketing Intelligence & Economy Analyst PLN, Henri Firdaus mengatakan kendaraan listrik dapat menjadi moda transportasi wajib untuk kendaraan operasional dinas di lingkungan kementerian, BUMN, kawasan pariwisata, bandara, TNI & Polri dan kendaraan publik.

“Kami mencoba ke depan semua kendaraan dinas bisa menggunakan kendaraan listrik,” kata Firdaus dalam webminar bertajuk PLN Innovation and Competition in Electricity pada Rabu (10/8). Guna mengakselerasi transisi penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil kepada kendaraan listrik, PLN meminta pemerintah untuk memberikan sejumlah kemudahan bagi para konsumen kendaraan listik. Firdaus menyebut, hal ini merupakan salah satu cara untuk menarik minat masyarakat dan menciptakan pasar kendaraan listrik di tanah air.

Tahun ini, PLN menyiapkan 400 unit sepeda motor listrik yang akan digunakan sebagai kendaraan operasional sekaligus kampanye kendaraan listrik ke masyarakat. Dirut Darmawan mengungkapkan bahwa sepeda motor listrik itu memiliki logo PLN dan Kementerian ESDM, sehingga banyak masyarakat akan melihat kendaraan itu. Apabila permintaan semakin tinggi, biaya konversi bisa lebih murah. Menurutnya, kendaraan listrik bisa mengurangi emisi karbon mengingat salah satu kontribusi emisi karbon terbesar hari ini berasal dari sektor transportasi.

Darmawan menyampaikan bahwa emisi satu liter bahan bakar minyak lebih besar daripada emisi karbon yang dihasilkan oleh bahan bakar listrik, sehingga kendaraan listrik juga berfungsi dalam mengurangi emisi karbon. Selain turut aktif dalam melakukan konversi motor BBM ke motor listrik ini, PLN juga memastikan infrastruktur kelistrikan untuk mendukung kendaraan listrik di Indonesia tersedia. Dukungan PLN melalui penyediaan infrastruktur kelistrikan melalui stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) dan home charging station.Sampai Mei 2022, PLN telah menyediakan 90 unit SPBKLU untuk mempermudah para pemilik motor listrik untuk mengisi daya. Sementara untuk SPKLU, PLN telah menghadirkan 129 unit SPKLU yang terdiri dari SPKLU fast charging dan ultra fast charging yang tersebar di 98 titik. “Pada tahun ini, kami mengalokasikan dana untuk menambah 40 unit SPKLU untuk mempermudah masyarakat mengisi kendaraan listriknya,” kata Darmawan.

Sejak lama PLN juga telah membangun stasiun penyediaan listrik umum (SPLU) di titik-titik strategis publik. Perseroan juga memberikan banyak insentif dengan diskon tambah daya untuk para pemilik kendaraan listrik dan juga diskon 30 persen pemakaian listrik saat malam hari. Langkah-langkah yang dilakukan ini merupakan upaya PLN untuk mendukung penurunan emisi dan menghadirkan kehidupan yang lebih baik.

Di sela sidang Kelompok Kerja Transisi Energi atau Energy Transition Working Group (ETWG) G20 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (24/6). PLN berkolaborasi dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Pertamina untuk mempercepat konversi sepeda motor berbahan bakar minyak ke motor listrik. Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara PLN, Pertamina, dan Kementerian ESDM.

amr-03

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan pemerintah terus menggenjot penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia dengan target ada 6 juta motor listrik yang beroperasi pada tahun 2025. “Melalui kerja sama yang disepakati hari ini, kami berharap target 6 juta motor listrik ada di Indonesia bisa segera terpenuhi pada tahun 2025,” kata Ego. Sepanjang 2022, Kementerian ESDM bakal melakukan konversi motor BBM ke motor listrik sebanyak 1.000 unit. Pemerintah menargetkan akan ada 13 juta motor listrik dari motor listrik baru maupun hasil konversi dalam satu dekade ke depan.

Ego berharap program konversi ini dapat menjadi daya tarik untuk mendorong tumbuhnya industri kendaraan bermotor listrik di Indonesia yang mandiri. Selain itu, dengan semakin tingginya minat masyarakat terhadap kendaraan listrik juga bisa meningkatkan daya saing industri dalam negeri. Sementara itu, setelah berhasil melaksanakan Program Konversi 100 unit Sepeda Motor Penggerak BBM menjadi Motor Listrik, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melanjutkan konversi tersebut sebanyak 1.000 motor listrik di tahun 2022. Mengoptimalkan konversi 1.000 motor listrik tahun ini dan 13 juta pada tahun 2030 merupakan salah satu strategi Pemerintah mengakselerasi menuju Net Zero Emission pada tahun 2060.

“Kementerian ESDM terus mendorong Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), sebagai bagian dari transisi energi untuk mewujudkan penggunaan energi yang lebih bersih, efisien,mengurangi impor BBM, menghemat devisa serta dapat menghemat subsidi BBM. Target kendaraan listrik dalam dokumen Grand Strategi Energi Nasional dan Rancangan Net Zero Emission adalah sekitar 2 juta kendaraan listrik roda empat dan 13 juta kendaraan listrik roda dua pada tahun 2030,” ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif pada Seremoni Program Konversi Sepeda Motor Penggerak BBM menjadi Motor Listrik di Jakarta, Kamis (17/3).

Apabila target kendaraan listrik tersebut tercapai, menurut Arifin, akan memberikan potensi pengurangan konsumsi BBM sebesar 6 juta KL per tahun dan penurunan emisi Gas Rumah Kaca sebesar 7,23 juta ton CO2e. Dalam rangka semakin mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, pada tahun 2022 kami merencanakan program konversi akan ditingkatkan menjadi sebanyak 1.000 unit sepeda motor dengan sasaran sepeda motor operasional BUMN dan Pemerintah Daerah.

“Dengan target konversi sebanyak 1.000 unit sepeda motor diharapkan mendorong keterlibatan aktif para pelaku usaha komponen motor listrik konversi, controller, penyedia baterai untuk dapat meningkatkan kapasitas produksi dan meningkatkan kandungan lokalnya sehingga harga keekonomian mesin konversi lebih terjangkau. Target yang menantang di tahun 2030 yaitu 13 juta motor listrik dari motor listrik baru maupun hasil konversi diharapkan menjadi daya tarik untuk mendorong tumbuhnya industri kendaraan bermotor listrik di Indonesia yang mandiri,” jelas Arifin.

Secara umum dalam peningkatan penggunaan dan pemanfaatan KBLBB, fokus Kementerian ESDM antara lain kesiapan suplai tenaga listrik, pembangunan instalasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dan keterjangkauan serta insentif tarif listrik untuk KBLBB. Hal tersebut telah diatur dalam Permen ESDM No.13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, yang pada saat ini sedang dalam proses revisi dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaanya, mendorong partisipasi investasi dan keterlibatan pihak swasta.

“Peningkatan penggunaan kendaraan listrik juga harus di dukung dengan penyediaan listrik berbasis energi bersih, untuk itu kami pun menargetkan pada tahun 2030 kapasitas pembangkit energi terbarukan mencapai 31,4 GW dengan terbangunnya pembangkit EBT baru dalam Green RUPTL PLN 2021 - 2030 sebesar 20,9 GW,” lanjut Arifin.

Menteri Arifin pun mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi besar bagi terlaksananya Program Konversi Sepeda Motor Penggerak BBM menjadi Motor Listrik, yang pada tahun 2021 telah berhasil dilaksanakan pilot project untuk 100 unit sepeda motor dinas Kementerian ESDM. “Keberhasilan pilot project ini diharapkan menjadi trigger pelaksanaan di Kementerian/Lembaga lain, Pemrintah Daerah, BUMN, swasta maupun masyarakat sehingga penggunaan kendaraan listrik menjadi lebih masif dan lebih terjangkau sekaligus membuka kesempatan bekerja melalui bengkel konversi UMKM sertameningkatkan produksi komponen lokal. Program ini diharapkan semakin mendorong ekosistem KBLBB secara nasional,” ungkap Arifin.

Apresiasi juga disampaikan Arifin kepada Kementerian Perhubungan, khususnya Dirjen Perhubungan Darat dan Kepala Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor, atas dukungannya dalam pengujian serta penerbitan Sertifikat Uji Tipe (SUT) dan Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) sepeda motor hasil konversi serta dan juga kepada tim P3TEK EBTKE yang saat ini telah menjadi Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan dan EBTKE, atas kerja kerja kerasnya dalam melaksanakan konversi 100 unit sepeda motor dalam waktu 3 bulan, yang hasilnya kita saksikan bersama hari ini. “Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Kepolisian RI untuk kemudahan proses perubahan STNK, BPKB dan tanda nomor kendaraan bermotor,” pungkas Arifin.

Sebagai informasi, Kementerian ESDM sudah pernah meluncurkan pilot project program konversi 100 unit dengan 10 tipe (jenis sepeda motor) pada 17 Agustus 2021. Proses konversi tersebut mengikuti Permen Perhubungan No 65 Tahun 2020 tentang Konversi Sepeda Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai. Motor listrik tersebut telah lolos uji endurance 10.000 KM selama 48 hari dengan menempuh jalan menanjak, turunan, macet baik dalam kondisi hujan maupuan panas. Pelaksana jasa konversi atau modifikasi pelaksanaan program konversi ini adalah P3TKEBTKE, yang telah memperoleh sertifikat Bengkel Resmi Pemasangan, Perawatan dan Pemeriksaan Peralatan Instalasi Sistem Penggerak Motor Listrik pada Kendaraan Bermotor dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan pada 30 Juni 2021. Bengkel resmi tersebut berlokasi di Komplek Perkantoran P3TKEBTKE, Jalan Pendidikan Nomor 1 Pengasinan, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. (deky geruh, dikutip dari Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama ESDM serta sumber lainnya)

Topik Terkait

Tentang Penulis

Deky Geruh

Editor

Profil belum disusun.